Lewat sejumlah performa gabungan piano dengan teater atau seni pantomim, Frau dipuji banyak pengamat musik indie sebagai new rising star di musik indie. Frau sendiri juga tidak segan-segan menyebarluaskan karya musiknya secara gratis melalui internet. Baginya, bermusik adalah media penyaluran hobi sekaligus wujud aktualisasi diri, yang tak bisa dibatasi oleh tuntutan-tuntutan atas nama bisnis komersil
Minggu, 17 Januari 2010
Frau, Pianis indie berbakat asal jogja
Bagi kebanyakan musisi, bergabung dengan perusahaan rekaman besar umumnya menjadi pilihan jalan terbaik untuk mencapai puncak prestasi. Melalui major label, kemudahan meraih ketenaran yang berujung pada datangnya kemudahan finansial, menjadi pandangan mainstream. Meskipun kemudian, ada sejumlah kompromi yang harus dijalankan. Namun bagaimana dengan pemikiran para musisi indie? Dari Jogja, seorang gadis belia mulai menggebrak panggung musik indie nasional lewat harmoni kord-kord piano elektriknya. Frau, pianis solo berdarah campuran Jogja- Jepang Hawaii telah membuat kagum banyak penikmat musik bawah tanah.
Lewat sejumlah performa gabungan piano dengan teater atau seni pantomim, Frau dipuji banyak pengamat musik indie sebagai new rising star di musik indie. Frau sendiri juga tidak segan-segan menyebarluaskan karya musiknya secara gratis melalui internet. Baginya, bermusik adalah media penyaluran hobi sekaligus wujud aktualisasi diri, yang tak bisa dibatasi oleh tuntutan-tuntutan atas nama bisnis komersil
salah satu lagunya yang paling terkenal adalah mesin penenun hujan, kalian bisa mendownloadnya disini
Lewat sejumlah performa gabungan piano dengan teater atau seni pantomim, Frau dipuji banyak pengamat musik indie sebagai new rising star di musik indie. Frau sendiri juga tidak segan-segan menyebarluaskan karya musiknya secara gratis melalui internet. Baginya, bermusik adalah media penyaluran hobi sekaligus wujud aktualisasi diri, yang tak bisa dibatasi oleh tuntutan-tuntutan atas nama bisnis komersil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar