Jumat, 28 Mei 2010

PSP dan PMR, Legenda Orkes Humor Indonesia

Bagi pembaca yang lahir lebih dari tahun 80 an mungkin tidak kenal siapa itu PMR dan siapa itu PSP, tapi bagi yang lahir sebelum era 80 an, mungkin sudah tak asing lagi dengan Kedua Grup orkes humor itu. PSP (Pancaran Sinar Petromaks) dan PMR (Pengantar Minum Racun) memanglah grup musik legendari tahun 80-an. kedua grup musik tersebut boleh dibilang sebagai legenda musik humor Indonesia karena memang musik yang diusung oleh mereka adalah tentang humor terkini, bukan lagu-lagu cinta yang selalu diusung grup musik masa kini.

PSP (Pancaran Sinar Petromaks)

Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (disingkat OM PSP) adalah grup musik dangdut humor asal Indonesia yang popular pada paruh akhir dekade 1970-an, terutama di kalangan mahasiswa. Grup musik ini seringkali tampil bersama-sama dengan Warkop pada masa jayanya. Selain sering memainkan dan memelesetkan lagu-lagu dangdut popular tahun 1960-an dan 1970-an (misalnya Siksa Kubur atau Seia Sekata), mereka juga dikenal dari lagu-lagu yang diciptakan sendiri, seperti Fatime dan Drakula. OM PSP dapat dianggap pelopor dangdut humor, subgenre yang masih disukai hingga sekarang.



Para personil OM PSP di antaranya adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang berkampus di Rawamangun, Jakarta. Mereka adalah Rojali, Monos, James, Dindin, Aditya, Ade, dan beberapa orang lagi. Kepopuleran mereka diperkuat setelah kerap tampil bersama Warkop dalam program Warung Kopi di Radio Prambors, yang pada saat itu sangat disukai kalangan remaja dan mahasiswa Jakarta. Debut mereka pertamakali tampil di TVRI pada peringatan ulang-tahun TVRI di tahun 1978.

Setelah itu, mereka tampil dalam beberapa film yang juga lumayan sukses di pasaran. Hanya saja, kekuatan mereka adalah pada aransemen musik yang khas dan celotehan lirik lagu yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat. Ketika mereka memplesetkan lagu rakyat Skotlandia My Bonnie dengan irama Melayu, sangat jelas kelihatan proses kreatifnya yang amat tinggi, begitu pula saat mereka menyanyikan salah-satu lagu hits kelompok musik The Beatles (Can't Buy Me Love). Proses kreatif itu yang menjadikan karya-karya mereka sulit ditandingi oleh grup-grup serupa yang muncul pada kurun tahun belakangan.



PMR (Pengantar Minum Racun)


Orkes Moral Pengantar Minum Racun atau PMR adalah kelompok musik dangdut asal Indonesia yang terkenal di akhir tahun 80-an. Mereka terdiri dari Jhonny Iskandar (vokalis), Boedi Padukone (gitar), Yuri Mahippal (mandolin + cuk), Imma Maranaan (bass), Ajie Cetti Bahadur Syah (perkusi), Harri "Muke Kapur" (mini drum), dengan pimpinan Jhonny Iskandar yang juga dikenal dengan nama aliasnya Jhonny Madu Mati Kutu. Jhonny Iskandar lebih banyak dikenal oleh masyarakat karena penampilan khasnya yang selalu nyentrik dengan kaca mata berantainya.

http://sigitsusinggih.files.wordpress.com/2008/08/pmr.jpg

Mereka membawakan lagu-lagu yang berlirik humor seperti Judul-judulan dan Bintangku Bintangmu, dan lain-lain. PMR banyak memasukkan unsur humor, maka dari itu PMR tidak salah jika disebut Dangdut Komedi. Aspek komedi ini pula yang membuat mereka mempelesetkan singkatan OM dari Orkes Melayu menjadi Orkes Madun. Mereka juga merupakan salah satu pelopor genre ini di samping OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Jejak mereka juga banyak diikuti oleh band-band zaman sekarang ini seperti Pemuda Harapan Bangsa (PHB), Kornchonk Chaos, dll.

source : Wikipedia

3 komentar:

  1. K O T A J E P A R A
    Grup Tertutup

    https://mobile.facebook.com/groups/725130987621685?_rdr
    Sip lagune

    BalasHapus
  2. Paling enak dengerin lagunya sambil ngopi+udud dji sam soe sore2

    BalasHapus