Jawabanya adalah saat seseorang merasa malu, maka hormon adrenalin akan bekerja secara maksimal (adrenalin adalah hormon yang berhubungan dan mengendalikan emosi dan rasa takut), Hormon ini bertindak sebagai stimulan alami dan memiliki berbagai efek pada tubuh yang merupakan bagian dari respons. Saat adrenalin meningkat, maka napas dan detak jantung juga akan meningkat. Hal ini dapat memperlambat proses pencernaan sehingga energi dialihkan ke otot.
Akibatnya pembuluh darah di wajah akan melebar (vasodilation) dan memungkinkan lebih banyak darah mengalir melalui wajah daripada biasanya. Kondisi ini akan membuat wajah seseorang memerah.
Terlepas dari bagaimana proses pemerahan pipi di atas, rasa malu biasanya muncul tanpa bisa dikendalikan oleh sistem otak sadar kita,sehingga bagaimanapun kita berusaha mengendalikan rasa malu tersebut, gejala pipi yang memerah akan tetap muncul. intinya adalah, janganmencoba untuk membohongi diri sendiri. karena Maha besar Allah yang telah menciptakan diri kita sedemikian rupa termasuk pipi yang memerah.
Karena Bisa jadi pipi yang memerah adalah salah satu komunikasi visual secara tak langsung, dan itulah salah satu sisi menarik dari manusia.
referensi : kabariberita
wah baru tau ane gan, maklum g pernah melihat secara detil :))
BalasHapus