Minggu, 02 Januari 2011

Miniatur kota Shanghai yang dibuat dengan biskuit






Umumnya miniatur kota dibuat dengan menggunakan kayu, besi, atau plastik. Namun bagamana jadinya jika miniatur sebuah kota dibuat dengan menggunakan ribuan keping biskuit? Inilah yang dilakukan oleh seorang seniman asal China yang bernama Song Dong. Dong bersama para anak buahnya berhasil membuat miniatur kota Shanghai dengan menggunakan ribuan keping biskuit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkHU1VbcjskLfGgdszFin3C7NVX6VYR9T0dk7pNHrlXtdGDBDXH6j_nno9Wz8litZvHNqFqpLpm0xPcTo3PgeODZOiTVPEODNkP6GORqJ75bLbKZQbL9wW5ns36TCo3UaL_kLUQ6lhk5E/s1600/1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3jo-aVybFC2wu_2wx7yJDc5P5_qdnUqu5LjAy8kNNwdTaQDH3K65xI4txJb4Ux1ae7x7vhrjO-KqSR86sGd4WvkVAWhIhuHP_7xDYESdOdpk1okQArX2uZbi_S2rb0-QGV6ACNYHetVM/s1600/4.jpg

Prestasi unik dan membanggakan yang diberi tajuk "Eating the city" itu bisa dibilang bukan pekerjaan mudah. Dong dan para anak buahnya harus bisa menyusun keping-keping biskuit yang terdiri atas wafer, malkis, dan biskuit marrie itu menjadi bangunan-bangunan kota.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7QI39n6xXq61wEvfwqrGUL_0u-1x-lTEbA44toLfIHQ2ZyTPKPw-RqXM-f2q006LQCXB1DyOSwL5ms31PNvi7hytKIptZLYfb0VceW3WVD7kFhYxBM3cnJcJXfM1Bv6sqXlpU5qQ2UC4/s1600/2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj61s5KRjsDYXVA-Iq0y0N7VFDhFD4_J1nvZQghArbIEEKkPOv3w0Ds_aNbAvewu9QQiGqWc_uAgsJPPYGouQxF3HzCZw2yMLO50vNwg8cOfAuiXP6X_7HHExgxhMYuD9bnk8b1gwyoDsQ/s1600/3.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwsAkNY3v4BXREzZcEDL9xUwOTACqD14Dz0J2CdavlSFZuXItJ9hQQ2qAg729Rk14URyMU7lHoK-sv4u62JPZASZn5V5W8c7WXSCrd-1i-6kLcYFtuFRqA7OMT8ML-6R1z7RlRgg9hSY8/s1600/5.jpg

Selain membuat gedung-gedung tinggi, Dong dan juga para anak buahnya juga membuat komponen-komponen kota seperti blok jalan, stadion, rumah, dan bahkan kuil. Hasill karya mereka pun dipamerkan di sebuah supermarket dan mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari para masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar