Jumat, 18 Februari 2011

Ojek Sepeda di Jakarta kota tua a.k.a Batavia

Jakarta memang sudah identik dengan kota modern yang penuh denan kehidupan gemerlapnya. Namun jangan salah, ditengah-tengah kemodernan jakarta, masih ada secuil generasi yang tetap setia mempertahankan jiwa klasiknya. Salah satunya adalah para tukang ojek sepeda di Jakarta. Inilah potret masyarakat betawi yang tetap ingin mencari nafkah dengan sepeda disaat suara desing kendaraan bermotor trngiang sepanjang hari.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdSpl0ke4rouKKZH36neBu2wX6IgTZaSFih1Ne7ckl0LsHHGd08f15cmVyYvpxGy6JXr3gCG15Dlq-VgOPNat6YvOxGm8Q8k3u4vIc38850YoLdmv6idMe34KITlIbFcs-v2CN72fCJhU/s1600/1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge9Xb4qCowysLuX22_ZUTFU3ZD-LjEWaaVmRPgNJnskQu-F50v6mT0c_yXbc02q85K5MIregdHWvz9z8NZHSJxyvBWe6jrEp0VzeEUquIxikYfIwbg5uJRZyLxpInk3hG4zI7XoN_fSas/s1600/2.jpg

Unik memang jika kita mendalami lebih jauh bagaimana kehidupan ojek sepeda di kota Jakarta. Para pengojek sepeda enggan menyebut ojek sepeda jakarta, mereka lebih suka disebut sebagai ojek sepeda Batavia. Kenapa? karena batavia identik dengan masa kuno kota jakarta.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1XYbQQnsuAXWM4iw1hDGg8ZtpoOQJ1JC9rJB583hrizBHC8Nz1hC8tEOFG9bR4rhXFRHHsg22IDvg5cVArJhHzPDcovG949oM00gmLZ-NfijcDduYaxjhlJm4DVF1WBphXeQOq2apPd4/s1600/3.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsaewfZLrXQ58ID4JCwgc5S8y2R1qPXpPM1s1uBPRh_utayyQNF2AguKlCW7TNc_OgrRLJq-7MfqIO9MiajjKSBrLTSE1alL_qsimaoYOwXo48IByLaYLFNRaK8rrhx2TKKbzRmaMr2zo/s1600/4.JPG

Walaupun uang hasil penghasilan dari ojek sepeda kurang bisa mencukupi, namun nyatanya hingga kini masih banyak pengojek sepeda yang menggantungkan nasibnya dari ojek sepeda. Biasanya sehari mereka bisa memperolah Rp 25.000,-. Dalam satu trayek, para pengojek mengenakan tarif rata-rata 5.000, tergantung jauh dekatnya. Selain itu, sepeda mereka juga sering disewakan untuk keliling kota jakarta dengan tarif per jamnya Rp 20.000,-

1 komentar:

  1. yupz saya sering naik ojek sepeda juga terutama di daerah tanjun gproik ..pas turun dari angkot dulu saya selalu naik ojek sepeda menuju kawasan industri di sunter..keep post jadi menginggatkan saya lagi jaman jamannya kerja dulu

    BalasHapus