Teknologi biopori yang dicetuskan oleh Ir Kamir R Brata, M Sc dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan memanfaatkan aktifitas organisme kecil dan mikroorganisme untuk menguraikan sampah organik di dalam lubang. Makhluk-makhluk yang hampir tidak pernah hadir dalam ruang sadar kita ini membuat lubang-lubang kecil selama proses penguraian. Dalam waktu 2-4 minggu proses penguraian menghasilkan pupuk yang berguna sebagai nutrisi tanaman dan menyehatkan tanah.
Membuat lubang biopori bukanlah pekerjaan yang susah, hanya memang memerlukan daya yang cukup besar. Kedalaman yang disarankan adalah 80-100 cm, kedalaman yang memungkinkan organisme pengurai bekerja dengan optimal. Sedangkan diameter yang disarankan adalah 10-30 cm. Lubang resapan biopori ini setelah selesai dibuat harus diisi dengan sampah organik ( daun-daunan atau sisa sayuran atau sisa makanan )
Apabila teknologi biopori ini dapat diaplikasikan di tiap-tiap halaman rumah warga mungkin aliran air hujan di jalan-jalan kampung atau gang akan semakin berkurang, sampah daun-daun dan sisa makanan juga dapat terkelola dengan bijak dan kualitas tanah di sekitar rumah kita akan semakin sehat, apalagi kalau kemudian dilanjutkan dengan penghijauan di halaman rumah kita masing-masing, alangkah indah dunia ini.
Diambil dari : Note Subiyantoro Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar