Home » , » Kisah penemuan payung

Kisah penemuan payung

Saya berani menjamin, bahwa hampir semua keluarga di indonesia pasti mempunyai benda yang namanya payung, Memang tak heran, karna negara kita berada di daerah khatulistiwa sehingga di Indonesia banyak turun Hujan (panas matahari di khatulistiwa banyak memanaskan air di samudera hindia dan samudera pasifik, sehingga akan banyak uap air yang berubah menjadi hujan). Dan senjata andalan rakyat indonesia dalam menghadapi hujan ya payung itu tadi.

Tapi apakah kalian tahu bagaimana legenda penemuan payung itu tadi, Saya yakin 99% orang indonesia tidak tahu sejarah atau legenda penemuan payung. Tak heran, karna memang sejarah penemuan payung sendiri memang ada di China, bukan di Indonesia. Begini kisahnya

Payung ditemukan di Tiongkok











Pada awal 3500 tahun yang lalu, keberadaan payung telah ditemukan di Tiongkok. Mengenai ditemukannya payung, ada banyak legenda-legenda rakyat yang menceritakannya, satu diantaranya paling tersebar luas adalah cerita “Luban Penemu Payung”. (Luban adalah Bapak Pertukangan di Tiongkok). Menurut catatan “Kepingan Giok”, payung ditemukan oleh isteri Luban, yang sangat peduli dan perhatian kepada kerja keras suaminya. Seperti diceritakan, Setiap hari Luban dibawakan makanan oleh isterinya yang bernama Yun, dimana Yun sering kali terkena hujan deras ketika itu. Jadi Luban membuat paviliun di sepanjang jalan supaya istrinya tidak kehujanan, namun merasa cara itu masih kurang praktis. Lalu kemudian, berdasarkan inspirasi dari anak-anak yang menggunakan daun bunga teratai sebagai perlindungan dari hujan, dia menciptakan payung pertama dibuat dari sebuah rangka fleksibel yang ditutupi dengan kain atau kertas yang dilapisi lilin untuk membuatnya tahan air.

Di Tiongkok kuno, payung bukan dipakai sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga memiliki makna dalam masyarakat. Pada akhir Dinasti Wei, payung digunakan dalam upacara-upacara dan tata cara pejabat tinggi disebut “Payung Luo”. Menurut Tso Chun, Payung Luo adalah simbol dari kedudukan dan status bagi para pejabat. Sebagai contoh, para pejabat dari Dinasti Han pada kedudukan tidak begitu tinggi menggunakan payung berwarna Hijau dan Kaisar Dinasti Song menggunakan payung berwarna kuning dan merah. Karena, payung yang digunakan dalam perjalanan inspeksi kaisar atau pejabat senior di zaman dulu adalah menunjukkan perlindungan terhadap rakyat. Payung melambangkan kekayaan dan kehormatan dan sering digunakan dalam upacara – upacara pernikahan di Tiongkok. Payung juga sering digunakan dalam opera, lagu dan tari, serta seni akrobatik.

Meningkatnya pertukaran budaya dengan negara asing, menyebabkan payung secara bertahap menyebar ke luar negeri. Sebagai contoh, Jepang telah mengirimkan 19 utusannya ke Dinasti Tang untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok. Dengan demikian, teknik pembuatan payung sudah diperkenalkan di Jepang. Pada pertengahan abad ke-18, pengusaha Inggris membawa payung ke negaranya setelah datang dari Tiongkok, yang membangkitkan pengaruh besar di Inggris Raya. Sampai pertengahan abad ke-19 payung telah menjadi suatu keharusan bagi orang–orang Inggris. Toko payung pertama disana bernama "James Smith and Sons" yang buka pada tahun 1830 dan sampai sekarang masih menjual payung, alamatnya di 53 New Oxford Street, London

referensi : www.erabaru.com

http://4.bp.blogspot.com/-oLZf4y1pIGo/TspBj-jU9BI/AAAAAAAAF-Q/dQxf3c9EThk/s1600/banner.jpg
Jika anda merasa artikel "Kisah penemuan payung" ini menarik dan anda ingin mengcopy-nya di blog/website anda, mohon dengan penuh rasa hormat anda sudi untuk mencantumkan sumber blog ini.

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sekedar Tahu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger